Jumat, 04 Mei 2012

Because Nana is Too Mainstream

Ternyata nama Nana zuper dupah pasaran.
Mulai dari bapak Kapolsek Jatinangor, bapak satpam sentinel Unpad, bapak satpam di Hotel Harris, bapak dosen IAD, bapak pengurus ruang Moestopo Fikom Unpad, dokternya Ribka, dan salah satu narasumber beritanya Audrey. 


Bukannya gue nggak bersyukur loh ya, tapi ini semua emang akarnya dari gue hahaha.
Jadi pas kecil nama panggilan gue itu Elna, dari Elizabeth Augustina, tapi berhubung gue nggak bisa ngomong El, jadilah Nana.


Yah mau gimana lagi. Nasi telah menjadi bubur. 


Kesimpulannya, salah satu petuah buat anak dan cucu gue kelak adalah : Jangan kasih nama atau panggilan 'Nana'....pliss...Nana is too mainstream! Petuah ini harus diterapkan sampai tujuh turunan. Ini demi kebaikan kalian, anak dan cucuku kelak. 
Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar