Kamis, 27 Desember 2012

Finally We Met Up!


 Quality time with my dears!
Lama tak jumpa! Sepertinya sudah hampir satu tahun kami tak berkumpul bersama lagi.
Berhubung jarang bertemu, jadi setiap pertemuan itu sangat teramat berarti.
Flashback ke masa SMP.
Dulu kami sering banget jalan.
As a new born teenegers, kami tidak luput dari rutinitas nonton, photobox, bahkan sering banget banget.........photo studio! Hahaha
Eventhough we were on the JHS, don’t underustimate us. We loved to eat at Hanamasa.
Dulu nggak mikir panjang buat makan Hanamasa. Eh sekarang justru mikir dua kali dulu tuh. Sepertinya masih banyak hal lain yang lebih berguna :’)
And today we replayed one of our routinity : photobox.


Thanks God for today. Thanks for the chance you’ve gived to us.
God bless our friendship!
Cheer up!
See you soon guys, love you <3







Rabu, 26 Desember 2012

2013 RESOLUTIONS!

2013 is coming!
What is your resolution?
Well, before I know yours, let me share mine :)

1. Draw at least one dress a day!
"That's why don't forget to bring your note anywhere, Na."

2. Buy a magazine each month and English novel every two months!

3. Review my Deutsch :') 
By reading dictionary, das Duden, and everything which supplies my needs in learning Deutsch.

4. Only Deutsch? 
Remember, a diplomat should know at least two languages besides English :)
Okey, I choose to learn Spain! Take a lesson by online-learning or buy Spanish dictionary.

5. Often looking for student exchange programs.
"Don't be lazy, Na!"

6. Take a photo each day. 
Ah ya, last year I've tried this project but I was too lazy to take pictures :(
Once again..."Don't be lazy, Na!"

7. Spread my wings to get friends from other countries.

8. Write..write..and write...I want to colour up my blog!

9. Take a walk or run through my campus for having a slimmer body (?)
Well.....I'm not sure of this one...but I'll try :')

10. Eat healthy food!

11. Take care of my health, especially of my sensitive stomach by refusing eat soda, ice, 'santan', and many others.

12. BEHAVE!

13. Speak Up!

14. Active.

And over all................
Of course, do everything for God. Motive myself that everything that I'll done is not for myself, but for Him who has my life :)

My last word...Amen!

Kamis, 20 Desember 2012

Ruang Nostalgia : Natal di Masa Kecilku




Natal!
Siapa sih yang nggak seneng denger kata Natal?
Yah walaupun inti sebenarnya dari Natal adalah menghayati kelahiran Kristus dan semakin diingati untuk mengikuti terang teladanNya, tapi pasti ada serpihan dari diri kita yang memikirkan kado natal. pohon Natal, baju baru, berkelimpahan makanan, dan lain lain :)
Nah aku mau cerita tentang Natal di masa kecilku.
Sebelum Natal aku wajib-kudu-harus beli cokelat berlimpah-limpah, baju baru, dekorasi Natal, dan yang terpenting adalah..........................BARBIE! Yap! I'm the big fan of Barbie :')


These are my favourite chocolate :


Toblerone



Ferrero Rocher

Guylian
MY NUMBER ONE CHOCOLATE

Oya masih ada satu lagi, yaitu Toffee. Cokelat favorit juga. Rasanya SUPER! Tadinya mau nyantumin gambarnya tapi nggak ada di mbah Gugle :(
Dan ini BARBIE!!

                                    Barbie Jadul
                                     Barbie New Edition
Kado Natal nggak boleh diganti dengan apapun. Harus Barbie. Jadi ngoleksi mulai dari yang jadul sampe new edition :') Mulai dari Barbie sampe cowoknya, Ken terus sahabatnya Teresa dkk.

Ada dekorasi baru....waktunya dekorasi rumah!
                                  
Oh iya!
Ada satu rutinitas lagi yang harus dilakuin sebelum atau sesudah Natal, yaitu make a snowman!


                                                 
                                                                               Snowman at The Balcon

And then.........................

Christmas Celebration Time!
Selain di gereja, aku juga ngerayain di Embassy. Ini bagian yang paling aku suka karena bukan cuman umat kristiani saja yang merayakan. Mereka yang non-krisiani juga. Ngerasain deh harmonisasi beragama yang sesungguhnya :')
Warga Indonesia merayakan Natal bersama tanpa memandang perbedaan kepercayaan.
That's what I wish for Indonesia! :D

Merry Christmas Everybody!
May the bless of God be with you o:)

Rabu, 19 Desember 2012

I'll be Home for Christmas

Selasa malam. Sendiri. Lagu natal bernaung di pikiranku.
Kangen rumah. 
Ah padahal kepleset juga nyampe kok ke rumah...manja banget...
Tapi ada kesedihan sendiri.
Enam minggu belum pulang. Entahlah akhir-akhir ini homesick. Nggak betal lama-lama di Nangor. 
Apa daya aktivitas menuntutku terus tinggal di sini.
Minggu lalu mama nelpon dan nanya kapan pulang. Mau pasang pohon natal. Mama kan udah tua. Ka Ika udah nggak zaman lagi masang pohon natal. Papa? Emmm papa mah bagian nyeimbangin pohonnya biar nggak miring hehehe
Intinya......................Bring me home!!
I'll be home for Christmas :')

Karya ditengah Kerinduan Rumah

Thank You!

I haven't post for a loooooooooooooooooooong time!
And now I'm so-so-so-so happy to write again :')
Thanks for my friend who remembered me to post again.
Get ready for my new post, guys B)

Kamis, 13 Desember 2012

Sabtu Pagi Bersama Gerakan Buku Berjalan

It's Saturday morning?
Isn't better to pull my cover and continue to sleep?
Hyaaa...........
No no no! I shall go to Cimbeleuit, Bandung to interview Rizkyana Dipananda, the founder of Gerakan Buku Berjalan.
Before I tell my superb experience with Gerakan Buku Berjalan, you should know about this organization. 

Gerakan Buku Berjalan dicetuskan oleh Rizkyana Dipananda, seorang mahasiswi jurusan Hubungan Internasional, Universitas Pahraryangan. Ia ingin membuat sebuah perubahan bagi bangsa ini. Langkah pertama yang ia lakukan adalah dengan membuat Gerakan Buku Berjalan ini. Ia mengajak teman-temannya untuk menjdai volunteer dan mengajar di sekolah yang minim perpustakaan. Ternyata banyak teman-temannya yang bergabung. 

Pertama, Gerakan Buku Berjalan masuk ke SD Al - Hidayah. Aku ikut deh ngajar di sana hari Sabtu minggu kemarin. Sekalin nunggu Ka Kyana ngajar. Dan ternyata...............SERU BANGET!
Anak-anaknya lucu :') Mereka masih polos dan haus akan pengetahuan. Berhubung aku masih kakak amatir, jadi aku memulainya dengan acara deketin dua anak kecil perempuan berkerudung yang sangat manis. Aku bawa buku "George Washington" dan "Albert Einstein". Bingung gimana cara memulainya, tapi aku sok asik aja. Setelah perkenalan singkat aku ngajak mereka buat ngobrol.

Nana : "Kalian tahu nggak siapa George Washington?"
*Dua-duanya menggelengkan kepala*
Nana : "Dia itu presiden pertama di Amerika. Dia hebat loh. Dia puya cita-cita buat jadi presiden (Emmm...ngasal...bener nggak sih..-_-) Terus akhirnya dia jadi presiden deh.
*Mereka berdua diem*
Nana : "Kalian tahu nggak presiden Indonesia siapa?"
Citra & Temannya : "Tahu....Susilo Bambang Yudhyono"
Nana : "Kalian suka nggak sama SBY?"
*Mereka berdua diem*
Nana : "Cita-cita kalian mau jadi apa?"
Citra & Temannya : "Nggak tahu............"
Nana : "Ihhhhh kok nggak tahu?"
Citra & Temannya : "Kalo kakak?"
*UUPPSS lupa ingatan tiba-tiba, sebenernya cita-cita gue jadi diplomat.....tapi seketika lupa..........."
Nana : "Aku mau jadi humas......................*ragu-ragu* Kalian tahu nggak humas itu apa?
Citra & Temannya : "Nggak"
Nana  : "Humas itu yang berhubungan sama masyarakat"
Temannya Citra : "Ohhh gubernur yaaa?!" *superb ecxited!*
Nana : "Emmm..........iya!" *Haduh Nana seseat..maaf* "Oh iyaaa...aku inget! Aku mau jadi perancang busana.....yang bikin baju-baju gitu kaya yang kalian pakai"
*Citra & Temannya senyum sambil ketawa*
Yahhh setidaknya udah mencairkan suasana :')
Temannya Citra pindah tempat duduk. Hanya ada Citra di depan aku dan dia masih bersemangat untuk membaca buku. Akhirnya aku bawain buku "Albert Einstein".
Nana : "Kamu tahu nggak siapa Albert Einstein?"
Citra : "Nggak...."
Nana : "Dia itu Ilmuwan hebat! Dia ahli di bidang IPA"
Akhirnya sisa waktu kita habiskan dengan baca buku itu.

Hyaaa seneng banget rasanya :')
Di satu sisi aku sedih. Di usia mereka aku udah tahu siapa itu George Washington, Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, dkk. Tapi mereka belum. Yah memang nggak bisa sih ngebandingin. Tapi ini membuktikan kalau penyebaran pendidikan itu tidak merata. Pengetahuan seornag anak itu dipengaruhi oleh pengajar di sekolah dan orang tua. Kalau memang dari akarnya saja kurang memberi asupan pengatahuan, gimana nantinya?
Karena itu kita sebagai warga Indonesia wajib buat membangun bangsa ini, mulai dari anak-anak. Mereka itu generasi penerus kita loh :')
Walaupun aku belum pernah berkecimpung secara mendalam ke kegiatan sosial kaya Gerakan Buku Berjalan, tapi mudah-mudahan ada akses yang lebih dekat buat aku menjangkau anak-anak lain :')

Oya buat teman-teman yang mau ikutan ngajar di Gerakan Buku Berjalan bisa follow @BukuBerjalan atau datang ke kelasnya langsung jam 10 pagi di SD Al - Hidayah, Cimbeleuit, Bandung.

Berita lebih lengkapnya tentang liputan bersama Gerakan Buku Berjalan bisa dibaca di majalah @dJATINANGORnews yang akan terbit sebentar lagi :D!

SELAMAT MEMBANGUN BANGSA INI!

Tayangan untuk Anak Indonesia

Tema hari ini terdengar berat ya?
Beda dari post-post sebelumnya yang terkesan lebih jenaka.
Ya. Di post ini saya mau berpendapat tentang tayangan anak Indonesia.
Siapa yang masa kecilnya menghabiskan waktu untuk membaca komik? Nonton kartun? Nonton sinetron?
Kalau saya sendiri dulu sangat senang nonton kartun, seperti Dexter's Labrotory,The Powerpuff Girls, Edd, Edd n Eddy, Cow and Chicken, and many others.
Menurut saya kartun itu adalah tayangan yang membangun. Walaupun masih menjadi perdebatan masyarakat bahwa anak-anak tidak baik apabila menonton televisi dalam jangka waktu yang lama. Menurut saya kartun akan membangun daya imajinasi anak. Imajinasi yang akan menghantarkan anak untuk memikirkan masa depan mereka, cita-cita mereka. Bukan hanya itu saja tetapi juga masa depan lingkungan, orang-orang di sekitarnya, bahkan negara tercintanya. Kartun berbahasa asing dengan subtitle bahasa lokal, secara tidak langsung akan mengajarkan pelafalan dan menambahkan vocab treasures. 
Ketika melihat kondisi anak-anak Indonesia yang minim akan tayangan kartun saya merasa sedih. Anak Indonesia hanya dapat menyaksikan kartun dalam waktu yang minim, seperti weekend (TV lokal). Sisa hari dalam seminggu mereka pakai untuk belajar. Ya kalau belajar. Tidak sedikit yang karena tidak ada tayangan yang menarik, pergi ke warnet untuk main game online, permainan yang membuat anak-anak menjadi pecandu game hingga rela bolos sekolah sambil menghirup rokok di warnet.
Sampai sekarang saya tidak habis pikir mengapa KARTUN ASING MENGGUNAKAN SUARA TERJEMAHAN INDONESIA? Mengapa tidak memakai bahasa asing lalu dibuat subtitle bahasa Indonesia? Apa media takut rattingnya akan turun karena anak Indonesia malas membaca teks dan memilih sinetron yang tidak perlu lagi memutar otak tinggal mendengarkan? 
Ada sebuah pernayataan, "Capek juga baca subtitle di kartun padahal kan kartun buat hiburan..."
Hiburan ada baiknya mendidik kan?
Apabila yang menjadi alasannya adalah anak Indonesia lebih suka mendengarkan dibandingkan menulis maka jangan heran kalau bangsa kita tidak maju-maju.
Saya sangat berharap ada sebuah peraturan yang mewajibkan seluruh stasiun televisi untuk memakai subtitle, bukan bilingual language. I wish everything the best for the better Indonesia.

Setuju dengan pendapat saya? 
Sebarkanlah link post ini kepada orang lain :)

Jumat, 07 Desember 2012

My Recognition


"Manusia adalah produk lingkungan" - Berliana Sagala

Setuju dengan pernyataan tersebut?
Aku sedang mengalaminya.

Lingkungan mempengaruhiku begitu dalam.
Oke, terdengar lebay ya.
Dalam kasus ini bukan masalah lingkungan negatif atau sering kita kenal dengan sebutan ‘salah gaul’. Tapi buat aku ini lebih dari itu.

Buat yang sudah mengenal aku kalian akan melihat dua sisi yang bertolak belakang dari diri Nana. Pertama Nana yang serius, kedua Nana yang childish-konyol-lucu (based on what people said about me).

Kalian yang tidak mengenal, yah mungkin kalian cuman lihat dari covernya yaitu Nana yang kedua.
Nana yang kedua akan muncul dikala dia sudah menemukan zona nyamannya. Sifat itu keluar dengan sendirinya tanpa diundang. Awalnya aku nikmatin masa-masa orang mengenal aku sebagai Nana kedua. Tapi lama-lama reputasi itu membunuh salah satu karakter dalam diriku. Orang jadi tahunya........Nana............ya Nana yang childish itu. Pendapat orang-orang merambah jadi reputasi dan berkembang membentuk karakter yang dominan dalam diriku. Salahku juga karena tidak mau keluar dari zona nyaman sebagai Nana kedua. Responku terhadap pendapat mereka justru memperkeruh keadaan. Tidak heran kalau aku terkena imbas dari semua ini, disepelekan.
Lingkungan memang membentukku.
Tapi aku dahulu yang telah membentuk sikap lingkungan. Sekalipun tidak disengaja.

Sekedar share.
Hanya mau berpesan, “Hati-hati bersikap. Jangan sampai lingkungan yang nantinya membentuk kamu.”