Seminggu lalu dapet SMS kalo Ompung Boru dari Mama meninggal. Hem my last Ompung. Agak syock sih karena nggak ada berita sakit atau apa. Tapi ya namanya udah tua mau diapain lagi. God has called her on her 84th. Tua kan? Thanks for blessed her life. Hampir semua orang yang mengenal beliau selalu menceritakan yang baik-baik. Begitu pun Mama. Dari kecil Mama banyak bercerita tentang Ompung, terutama cerita perjuangan Ompung yang memulai bisnis dari nol hinggu sukses. Semoga anak-anak dan cucu-cucumu dapat selalu mengikuti teladanmu yang baik Ompung :’) I believe you’re peace right now with God. Amen!
Sebagaimana orang suku Batak pada umumnya, setiap ada yang meninggal pasti ada pesta adat. Terutama bagi mereka yang sudah berumur dan memiliki cucu dan cicit. Semua anak dan cucu Ompung pergi ke Medan untuk melayat Ompung sekaligus mengubur. Ternyata acara adatnya panjang. Oh iya, di adat Batak, setiap orang meninggal memiliki sebutan atau bisa disebut dengan gelar. Pemberian gelar berdasarkan dari perkawinan, anak, cucu, hingga cicit. Berhubung Ompung udah punya cicit dari anaknya laki-laki dan perempuan maka gelarnya ‘saurmatua’.
Selama acara berlangsung aku dan sepupu-sepupu kebanyakan bingung. Abisan nggak begitu paham. Kami nggak tahu cara tor-tor, apa yang sedang dibicarakan, apa makna dari setiap bagian acara. Tapi kami ikutin aja rangkaian acaranya. Waktu bagian tor-tor entah dapet kekuatan dari mana kami nortor aja terus, kayaknya nggak perlu belajar secara mendalam. Irama musik langsung menggerakkan tangan dan kaki sesekali.
Untuk pertama kalinya aku pake ulos dan langsung jatuh cinta! It’s fabulos! Motifnya cantik. Nggak heran orang-orang Batak sangat menunjukkan rasa bangganya akan pakaian tradisional Batak beserta adatnya. Ya karena memang luar biasa.
Mungkin banyak di antara kita yang berfikir, kok di saat berduka seperti ini justru orang Batak berpesta? Ya inilah kami. Dukacita tetap ada, namun tidak baik apabila berkepanjangan. Apa yang kami lakukan adalah sebagai bentuk adat penghormatan terakhir kepada almarhum.
Hope you love it, Ompung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar